FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB (RISIKO) TERJADINYA MASALAH KESEHATAN
Faktor risiko
Faktor resiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada
penyakit yang diderita induvidu yang mana secara statistic berhubungan
dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa induvidu lain pada
suatu kelompok masyarakat). (Bustam, 2002). Faktor risiko biasanya tidak menyebabkan
penyakit tetapi hanya mengubah probabilitas seseorang (atau risiko) untuk
mendapatkan penyakit.
Contoh faktor risiko
1. Pejamu
(host)
Adalah
faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta
perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya, antara lain :
a. Faktor
keturunan (genetik)
Dalam dunia kedokteran dikenal berbagai
penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit alergis, kelainan jiwa dan
beberapa penyakit kelainan darah.
b. Mekanisme
pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam
batas – batas tertentu beberapa jenis penyakit akan dapat diatasi.
c. Umur
Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak – anak.
Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak – anak.
d. Jenis
kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya
pada jenis kelamin tertentu saja misalnya kanker serviks hanya ditemukan pada
wanita.
e. Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering
menderita beberapa penyakit tertentu misalnya penyakit hemofili yang lebih
banyak ditemukan pada orang barat.
f. Status
perkawinan
g. Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan.
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan.
h. Kebiasaan
hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih
tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi.
2. Bibit
Penyakit (Agent)
Suatu
substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak hadiran dapat menimbulkan
atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
3. Lingkungan
(environtment)
Adalah
agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh – pengaruh luar yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan suatu organisme.
Karakteristik, tanda atau kumpulan
gejala pada penyakit yang diderita induvidu dan ditemukan juga pada induvidu-induvidu
yang lain, bisa dirubah, ada juga
yang tidak dapat bisa dirubah atau tepatnya :
1.
Faktor risiko yang tidak
dapat dirubah misalnya umur dan genetik
2.
Faktor risiko yang dapat di
rubah misalnya kebiasaan merokok atau latihan olah raga
Ada juga karakteristik, tanda atau
kumpulan gejala pada penyakit yang diderita pada induvidu dan ditemukan
juga secara tidak stabil pada individu-induvidu yang lain dalam
suatu kelompok masyarakat yaitu:
1.
Faktor risiko yang dicurigai yaitu
faktor-faktor yang belum mendapatkan dukungan sepenuhnya dari hasil-hasil
penelitian sebagai faktor risiko misalnya merokok sebagai penyebab kanker
rahim.
2.
Faktor risiko yang
telah ditegakkan yaitu faktor risiko yang telah mantap mendapat
dukungan ilmiah/ penelitian dalam peranannya sebagai faktor yang berperan dalam
kejadian sutau penyakit. Misalnya merokok sebagai faktor risiko terjandinya kanker
paru.
Kapan
suatu factor resiko dapat ditegakkan sebagai factor resiko?
Dalam epidemiologi dapat atau
biasa dilakukan dengan memakai konsep
kausalitas sebab musebab (hubungan kausa), menurut para ahli
kausalitas ada 8 kriteria (Hill 1965) yaitu:
1.
Kekuatan yang
dapat dilihat dari adanya risiko relative yang tinggi
2.
Temporal atau
menurut urutan waktu, selalunya sebab-musebab mendahului akibat.
3.
Respon terhadap dosis paparan
yang dapat menyebabkan penyakit
4.
Reversibilitas dimana
paparan yang menurun akan diikuti penurunan kejadian penyakit
5.
Konsistensi yang
diartikan kejadian yang sama akan berulang pada waktu, tempat dan penelitian
yang lain
6.
Biologis atau
yang berhubungan dengan fisiologis tubuh
7.
Spesifitas yang dilihat
dari satu penyebab menyebabkan satu akibat
8.
Analogi yang
diartikan adanya kesamaan untuk penyebab dan akibat yang serupa.
Untuk upaya pencegahan, sebenarnya
upaya pencegahan pada penyakit tidak menular praktisnya hanya ditujukan kepada
faktor risiko yang telah diidentifikasi. misalnya pada penyakit stroke
dimana hipertensi dianggap sebagai faktor risiko utama, tentunya pencegahannya
adalah menurunkan tekanan darah yang tinggi (hipertensi). Selain itu ada
pendekatan yang menggabungkan ketiga bentuk pencegahan dengan 4 faktor utama
yang mempengaruhi terjadinya penyakit :
1.
Gaya hidup (life style)
2.
Lingkungan (environment)
3.
Biologis
4.
Pelayanan kesehatan (delivery health)
Misalnya untuk pencegahan
penyakit stroke dengan hipertensi sebagai Faktor Resiko diatas maka
dilakukan intervensi kepada “gaya
hidup” dengan melakukan reduksi stress, makan makanan yang rendah
garam, lemak dan kalori, olah raga, tidak merokok dan lain-lain.
Untuk “lingkungan” dengan
menyadari stress akibat kerja. Untuk “biologi” dapat dilihat dari jenis kelamin riwayat keluarga
dan lain-lain. Dan yang terakhir “pelayanan
kesehatan” dengan memberikan pendidikan atau penyuluhan
kesehatan dan pemeriksaan tensi.
Untuk Upaya pencegahan dengan
menggunakan Prinsip upaya pencegahan penyakit lebih baik dari mengobati tetap
juga berlaku untuk penyakit tidak menular, upaya pencegahan penyakit tidak
menular ditujukan kepada faktor risiko yang
telah diidentifikasi.
Terima kasih infonya
BalasHapusKunjungi ittelkom-sby.ac.id