Senin, 24 Maret 2014

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB (RISIKO) TERJADINYA MASALAH KESEHATAN

Faktor risiko
Faktor resiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita induvidu yang mana secara statistic  berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa induvidu lain pada suatu kelompok masyarakat). (Bustam, 2002). Faktor risiko biasanya tidak menyebabkan penyakit tetapi hanya mengubah probabilitas seseorang (atau risiko) untuk mendapatkan penyakit.

Contoh faktor risiko
1.      Pejamu (host)
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak macamnya, antara lain :
a.       Faktor keturunan (genetik)
Dalam dunia kedokteran dikenal berbagai penyakit yang dapat diturunkan seperti penyakit alergis, kelainan jiwa dan beberapa penyakit kelainan darah.
b.      Mekanisme pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas – batas tertentu beberapa jenis penyakit akan dapat diatasi.
c.       Umur
Pada saat ini banyak dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang golongan umur tertentu misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang banyak ditemukan pada anak – anak.
d.      Jenis kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin tertentu saja misalnya kanker serviks hanya ditemukan pada wanita.
e.       Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa penyakit tertentu misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak ditemukan pada orang barat.
f.       Status perkawinan
g.      Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan.
h.      Kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi.
2.      Bibit Penyakit (Agent)
Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak hadiran dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
3.      Lingkungan (environtment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh – pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme.
Karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita induvidu dan ditemukan juga pada induvidu-induvidu yang lain, bisa dirubah, ada juga yang tidak dapat bisa dirubah atau tepatnya :
1.      Faktor risiko yang tidak dapat dirubah misalnya umur dan genetik
2.      Faktor risiko yang dapat di rubah misalnya kebiasaan merokok atau latihan olah raga
Ada juga karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita pada induvidu  dan ditemukan juga secara  tidak  stabil pada individu-induvidu yang lain dalam suatu kelompok masyarakat  yaitu:
1.      Faktor risiko yang dicurigai yaitu  faktor-faktor yang belum mendapatkan dukungan sepenuhnya dari hasil-hasil penelitian sebagai faktor risiko misalnya merokok sebagai penyebab kanker rahim.
2.      Faktor risiko yang  telah ditegakkan yaitu faktor risiko yang telah mantap mendapat dukungan ilmiah/ penelitian dalam peranannya sebagai faktor yang berperan dalam kejadian sutau penyakit. Misalnya merokok sebagai faktor risiko terjandinya kanker paru.
Kapan suatu factor resiko dapat ditegakkan sebagai factor resiko?
Dalam epidemiologi dapat  atau biasa dilakukan dengan memakai konsep kausalitas sebab musebab (hubungan kausa), menurut para ahli kausalitas ada  8 kriteria (Hill 1965) yaitu:
1.      Kekuatan yang dapat dilihat dari adanya risiko relative yang tinggi
2.      Temporal atau menurut urutan waktu, selalunya sebab-musebab mendahului akibat.
3.      Respon terhadap dosis paparan yang dapat menyebabkan penyakit
4.      Reversibilitas dimana paparan yang menurun akan diikuti penurunan kejadian penyakit
5.      Konsistensi yang diartikan kejadian yang sama akan berulang pada waktu, tempat dan penelitian yang lain
6.      Biologis atau yang berhubungan dengan fisiologis tubuh
7.      Spesifitas yang dilihat dari satu penyebab menyebabkan satu akibat
8.      Analogi yang diartikan adanya kesamaan untuk penyebab dan akibat yang serupa.

Untuk upaya pencegahan, sebenarnya upaya pencegahan pada penyakit tidak menular praktisnya hanya ditujukan kepada faktor risiko yang telah diidentifikasi. misalnya pada penyakit stroke dimana hipertensi dianggap sebagai faktor risiko utama, tentunya pencegahannya adalah menurunkan tekanan darah yang tinggi (hipertensi). Selain itu ada pendekatan yang menggabungkan ketiga bentuk pencegahan dengan 4 faktor utama yang mempengaruhi terjadinya penyakit :
1.      Gaya hidup (life style)
2.      Lingkungan (environment)
3.      Biologis
4.      Pelayanan kesehatan (delivery health)
Misalnya  untuk pencegahan penyakit stroke dengan hipertensi sebagai Faktor Resiko diatas maka dilakukan intervensi kepada “gaya hidup” dengan melakukan reduksi stress, makan makanan yang rendah garam, lemak dan kalori, olah raga, tidak merokok dan lain-lain.  Untuk “lingkungan” dengan menyadari stress akibat kerja. Untuk “biologi” dapat dilihat dari jenis kelamin riwayat keluarga dan lain-lain. Dan yang terakhir “pelayanan kesehatan” dengan memberikan pendidikan atau penyuluhan  kesehatan dan  pemeriksaan tensi.
Untuk Upaya pencegahan dengan menggunakan Prinsip upaya pencegahan penyakit lebih baik dari mengobati tetap juga berlaku untuk penyakit tidak menular, upaya pencegahan penyakit tidak menular ditujukan kepada faktor risiko yang telah diidentifikasi.



1 komentar: