Minggu, 23 Maret 2014

Definisi Sehat Menurut WHO

PENGERTIAN SEHAT MENURUT WHO (WORLD HEALTH ORGANIZATION)

Secara umum sehat adalah suatu kondisi dimana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Sebagian masyarakat mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.
Sebagaimana disinggung di atas, seolah-olah ada anggapan sebagai berikut : “Health is taken for granted, and its value is not fully appreciated until it is lost”. Meskipun “sehat” umumnya disadari sangat penting, tapi mungkin tidak semua orang berkondisi pemikiran demikian. Pada suatu saat dan dalam kondisi tertentu nilai kesehatan sering berada di bawah kebutuhan hidup lainnya yang dianggap lebih penting dan lebih mendesak untuk lebih diutamakan. (Budioro, 2006)
Konsep sehat sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosial budaya.
WHO 1948
“Health is a state of complete physical, mental and social well-being, and not merely the absence of disease or infirmity”
“Sehat adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang sempurna dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacadan”. (Asmadi, 2008). Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk ‘positif health’. (Budioro, 2006)
1. Sehat Fisik
Pada umumnya orang menganggap kesehatan fisik atau kesehatan yang sifatnya badaniah sebagai hal terpenting dari keseluruhan arti sehat atau kesehatan. Tanda-tanda sehat fisik seorang individu pada hakekatnya mudah diamati atau dikenali yang antara lain misalnya sebagai berikut : potongan badan yang serasi, kulit bersih, mata bersinar, rambut subur, tubuh tertutup oleh otot-otot yang berisi, tidak terlalu gemuk, nafas segar, nafsu makan baik, tidur nyenyak, buang air besar dan kecil yang teratur, semua organ tubuh dalam ukurang yang sebanding dan berfungsi normal, denyut nadi dan jantung serta tekanan darah dalam keadaan istirahat dan dalam gerakan (exercise) ada dalam batas noral menurut umur dan jenis kelaminnya, gerakan tubuh yang lincah dan terkoordinasi, dan sebagainya.
2. Sehat Mental
Sehat fisik dan sehat mental sebenarnya berkaitan erat dan tidak terpisahkan yang satu dengan yang lainnya. “Mens sana in corpore sano”, adalah sebuah kalimat dalam bahasa latin yang sering orang-orang ucapkan dan memiliki arti “Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat.” Maksudnya jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat juga. Begitu pula sebaliknya.
Ciri-ciri manusia yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut :
ü  Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
ü  Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
ü  Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.
3. Sehat Sosial
Sehat sosial harus diartikan sebagai kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat di lingkungannya dengan penuh rasa kebersamaan, gotong royong, saling menghormati dan saling menghargai. Hidup bersama ini untuk saling memenuhi kebutuhan hidup yang menunjang kesehatan itu sendiri. Kehidupan bersama dalam masyarakat memang selalu akan menimbulkan gesekan dan persaingan yang tidak jarang bisa berakibat buruk sesama anggota masyarakat. Sehat sosial ada kaitannya dengan pengertian tinggi rendahnya tingkat sosial. Batasan arti tentang tingkat sosial memiliki kriteria yang dipakai untuk menukur tinggi rendahnya tingkat sosial antara lain : tingkat penghasilan, pemilikan harta benda, pangkat dan jabatan, tingkat pendidikan, jenjang keprofesian, penampilan dan ketokohan dalam masyarakat.
Kriteria sehat sosial diantaranya sebagai berikut :
ü  Kehidupan bersama dengan saling menghormati dan menghargai
ü  Rasa tanggung jawab yang sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam masyarakat
ü  Hidup secara efektif dalam suasana kehidupan bersama yang didukung oleh perilaku hidup sehat, dan sebagainya.
Kriteria tersebut diatas yang cenderung kearah cita-cita atau angan-angan yang idealistik memang jelas sangat perlu untuk dipakai sebagai patokan sehat sosial meskipun sukar dijajagi, apalagi untuk dapat diukur secara nyata.
4. Sehat Spiritual
Indonesia memang bukan negara yang berdasarkan pada agama, tapi kehidupan kemasyarakatannya terkenal sangat religius. Meskipun akan sulit diamati, dijajagi, apalagi diukur intensitasnya karena menyangkut bidang kehidupan yang sifatnya transedental, tapi pemikiran untuk menambahkan satu kriteria sehat spiritual mungkin perlu dipertimbangkan. Ketuhanan yang Maha Esa, adalah sila pertama dari dasar ideology Negara, bangsa dan masyarakat Indonesia yaitu Pancasila.
SEHAT POSITIF
Seseorang yang memiliki ke-3 atau 4 kriteria atau dimensi sehat sebagaimana telah diuraikan di atas yaitu fisik, mental, sosial dan spiritual sebetulnya dapat dikategorikan bahwa Ia berada dalam kondisi atau status Kesehatan yang Positif. Menurut WHO, dalam keadaan sehat positif berarti bahwa seseorang akan sanggup mengembangkan secara sempurna segala potensialitas (kemampuan) yang Ia bawa sejak lahir (a person should be able to express as completely as possible the potentialities of his genetic heritage). Hal tersebut hanya dimungkinkan bila seseorang berada dalam hubungan yang sehat dengan lingkungannya (allowed to live in healthy relationship with his environment), dimana kondisi lingkungan yang akan mentransformasikan potensialitas pembawaannya menjadi kenyataan yang fenotipik (an environment that transforms genetic potentialities into phenotypic realities).


Referensi
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Budioro B. 2006. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
World Health Organization. http://www.who.int/en/. Diakses pada tanggal 23 Maret 2014.


1 komentar:

  1. Casino Games Near DC (Unl) - MapyRO
    The area's current population is at least 6,000, 사천 출장마사지 with a 대전광역 출장샵 median population of at 경기도 출장안마 least หารายได้เสริม 3,500. The city is home to a high population of over 안동 출장샵 2,500 people.

    BalasHapus