PENGERTIAN SEHAT MENURUT WHO (WORLD
HEALTH ORGANIZATION)
Secara
umum sehat adalah suatu kondisi dimana segala sesuatu berjalan normal dan
bekerja sesuai fungsinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi
tidak sakit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat
adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Sebagian masyarakat
mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang
dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan
yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.
Sebagaimana
disinggung di atas, seolah-olah ada anggapan sebagai berikut : “Health is taken for granted, and its value
is not fully appreciated until it is lost”. Meskipun “sehat” umumnya
disadari sangat penting, tapi mungkin tidak semua orang berkondisi pemikiran
demikian. Pada suatu saat dan dalam kondisi tertentu nilai kesehatan sering
berada di bawah kebutuhan hidup lainnya yang dianggap lebih penting dan lebih
mendesak untuk lebih diutamakan. (Budioro, 2006)
Konsep
sehat sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor
lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial
budaya. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan
lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang
konsep sehat ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat merupakan
proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi
dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosial budaya.
WHO 1948
“Health
is a state of complete physical, mental and social well-being, and not merely
the absence of disease or infirmity”
“Sehat
adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang sempurna dan tidak hanya bebas
dari penyakit atau kecacadan”. (Asmadi, 2008). Definisi sehat menurut WHO
ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut
faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut
WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk
‘positif health’. (Budioro, 2006)
1. Sehat
Fisik
Pada umumnya orang menganggap kesehatan
fisik atau kesehatan yang sifatnya badaniah sebagai hal terpenting dari
keseluruhan arti sehat atau kesehatan. Tanda-tanda sehat fisik seorang individu
pada hakekatnya mudah diamati atau dikenali yang antara lain misalnya sebagai
berikut : potongan badan yang serasi, kulit bersih, mata bersinar, rambut
subur, tubuh tertutup oleh otot-otot yang berisi, tidak terlalu gemuk, nafas
segar, nafsu makan baik, tidur nyenyak, buang air besar dan kecil yang teratur,
semua organ tubuh dalam ukurang yang sebanding dan berfungsi normal, denyut
nadi dan jantung serta tekanan darah dalam keadaan istirahat dan dalam gerakan
(exercise) ada dalam batas noral menurut umur dan jenis kelaminnya, gerakan
tubuh yang lincah dan terkoordinasi, dan sebagainya.
2.
Sehat Mental
Sehat fisik dan sehat mental sebenarnya
berkaitan erat dan tidak terpisahkan yang satu dengan yang lainnya. “Mens
sana in corpore sano”, adalah sebuah kalimat dalam bahasa latin yang sering
orang-orang ucapkan dan memiliki arti “Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat.”
Maksudnya jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat juga. Begitu pula
sebaliknya.
Ciri-ciri
manusia yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut :
ü
Selalu
merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan
terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada
tanda-tanda konflik kejiwaan.
ü
Dapat
bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan
marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
ü
Dapat
mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci
serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.
3.
Sehat Sosial
Sehat sosial harus diartikan sebagai
kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat di lingkungannya dengan penuh
rasa kebersamaan, gotong royong, saling menghormati dan saling menghargai.
Hidup bersama ini untuk saling memenuhi kebutuhan hidup yang menunjang
kesehatan itu sendiri. Kehidupan bersama dalam masyarakat memang selalu akan
menimbulkan gesekan dan persaingan yang tidak jarang bisa berakibat buruk
sesama anggota masyarakat. Sehat sosial ada kaitannya dengan pengertian tinggi
rendahnya tingkat sosial. Batasan arti tentang tingkat sosial memiliki kriteria
yang dipakai untuk menukur tinggi rendahnya tingkat sosial antara lain :
tingkat penghasilan, pemilikan harta benda, pangkat dan jabatan, tingkat
pendidikan, jenjang keprofesian, penampilan dan ketokohan dalam masyarakat.
Kriteria sehat sosial diantaranya
sebagai berikut :
ü Kehidupan
bersama dengan saling menghormati dan menghargai
ü Rasa
tanggung jawab yang sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam masyarakat
ü Hidup
secara efektif dalam suasana kehidupan bersama yang didukung oleh perilaku
hidup sehat, dan sebagainya.
Kriteria
tersebut diatas yang cenderung kearah cita-cita atau angan-angan yang
idealistik memang jelas sangat perlu untuk dipakai sebagai patokan sehat sosial
meskipun sukar dijajagi, apalagi untuk dapat diukur secara nyata.
4.
Sehat Spiritual
Indonesia memang bukan negara yang
berdasarkan pada agama, tapi kehidupan kemasyarakatannya terkenal sangat
religius. Meskipun akan sulit diamati, dijajagi, apalagi diukur intensitasnya
karena menyangkut bidang kehidupan yang sifatnya transedental, tapi pemikiran
untuk menambahkan satu kriteria sehat spiritual mungkin perlu dipertimbangkan.
Ketuhanan yang Maha Esa, adalah sila pertama dari dasar ideology Negara, bangsa
dan masyarakat Indonesia yaitu Pancasila.
SEHAT POSITIF
Seseorang
yang memiliki ke-3 atau 4 kriteria atau dimensi sehat sebagaimana telah
diuraikan di atas yaitu fisik, mental, sosial dan spiritual sebetulnya dapat
dikategorikan bahwa Ia berada dalam kondisi atau status Kesehatan yang Positif.
Menurut WHO, dalam keadaan sehat positif berarti bahwa seseorang akan sanggup
mengembangkan secara sempurna segala potensialitas (kemampuan) yang Ia bawa
sejak lahir (a person should be able to express as completely as possible
the potentialities of his genetic heritage). Hal tersebut hanya dimungkinkan
bila seseorang berada dalam hubungan yang sehat dengan
lingkungannya (allowed to live in healthy relationship with his
environment), dimana kondisi lingkungan yang akan mentransformasikan potensialitas
pembawaannya menjadi kenyataan yang fenotipik (an environment that
transforms genetic potentialities into phenotypic realities).
Referensi
Asmadi.
2008. Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: EGC
Budioro B. 2006. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Casino Games Near DC (Unl) - MapyRO
BalasHapusThe area's current population is at least 6,000, 사천 출장마사지 with a 대전광역 출장샵 median population of at 경기도 출장안마 least หารายได้เสริม 3,500. The city is home to a high population of over 안동 출장샵 2,500 people.